Kamis, 30 Desember 2010

Bentuk Bagan Organisasi dan Dapartementalisasi


Bentuk Bagan Organisasi dan Dapartementalisasi

Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum.pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional ,seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah,atau suatu perkumpulan olahraga.pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dimana kegiatan organisasi di alokasiakn dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalm organisai bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas
Proses perorganisasian dapat ditunjukan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :

1.Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2.Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakn oleh satu orang.pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur,tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu
3.Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisassi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisais menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan dan konflik-konflik yang merusak.
Struktur organisasi
Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan orang-orang yang mempunyai kedudukan,tugas wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur ini mengandung unsure-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

Terdapat 4 (empat) hal langkah yang diambil Manajer ketika mereka mulai membuat keputusan mengenai pengorganisasian, yakni :

1.Membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh individu atau kelompok. Hal ini disebut Pembagian pekerjaan.
2.Menggabungkan tugas secara logis dan efisien. Pengelompokkan karyawan dan tugas biasanya disebut Departementalisasi.
3.Menetapkan siapa yang memberi laporan kepada siapa dalam organisasi.Hubungan departemen ini menghasilkan Hierarki organisasi.
4.Menetapkan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental menjadi suatu kesatuan dan memonitor keefektivan integrasi tersebut. Proses ini disebut Koordinasi.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1.Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi)
2.Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3.Koordinasi kegiatan,menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi
4.Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan
5.Ukuran satuan kerja menun jukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja

Bagan organisasi formal
Struktur organisasi terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer perlu menggambarkan bagan organisasi untuk menunjukkan struktur organisasi.bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi ,departemen-departemen,atau posisi – posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya.satuan-satuan organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak, dimana dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal..
Bagan organisasi menggambarkanlima aspek utama suatu struktur organiksasi yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1.Pembagian kerja.Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi yang digunakan
2.Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan wewenang-tanggung jawab yangf menghubungkan atasan dan bawahan dalam keseluruhan organisasi. aliran dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi sampai karyawan rendah dalam organisasi,seperti terlihat pada gambar 8.1. Oleh karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus jelas,dimana setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang manajer dan melaporkan pertanggungjawaban juga hanya kepada seorang manajer.
3.Tipe pekerjaan Label dan deskripsi pada tiap kotak menunjukkan pekerjaanorganisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
4.Tingkatan manajemen.Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Salah satu keuntungannya adalah bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun. Kelemahan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi inidisebut sistem tanaman rambat.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)
•Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
•Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
•Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
•Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Departementalisasi
Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan


Ada beberapa cara dimana organisasi dapat mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan. Sekali lagi, proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan disebut departementalisasi atau departementasi

DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satu satuan organisasi. Semua individu- individu yang melaksanakan fungsi yang sama dikelompokkan bersama, seperti seluruh personalia ,penjualan, akuntansi, programmer computer, dan sebagainya.
Kebaikan pendekatan fungsional:
Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Kelemahan struktur fungsional :
Bagaimanapun juga, pendekatan fungsional mempunyai berbagai kelemahan. Struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan ,memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
DEPARTEMENTALISASI DIVISIONAL
Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut struktur organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisi- divisi semi otonomi, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah.kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan satuan bebas seperti halnya perusahaan terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum, wewenang kepala divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan divisi-divisi lain.
Kebaikan struktur divisional :
Organisasi atas dasar divisi mempunyai beberapa kebaikan. Karena semua kegiatan, ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan produk dikelompokkan menjadi satu dibawah seorang kepala,keseluruhan pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi dipelihara. Disamping itu, baik kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat, karena keputusan- keputusan yang dibuat pada tingkat divisi dekat dengan kancah kegiatan.
Kelemahan struktur divisional:
Bagaimanapun juga stuktur divisional mempunyai berbagai kelemahan. Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas tujuan dan kebutuhan organisasi keseluruhan. Setiap divisi mempunyai para anggota staf dan spesialis sendiri, sehingga akan meningkatkan biaya administrasi dan terjadi duplikasi ketrampilan.




sumber : http://www.scribd.com/doc/37991312/Pengorganisasian-Dan-Struktur-Organisasi , http://www.institutpersonalia.com/2009/05/organisasi-personalia.html, luluk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Pertemuan+kelima.ppt

Ø KOORDINAS


Ø  KOORDINASI

Menurut G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).
Menurut Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:89) koordinasi adalah suatu proses di mana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
            Sementara itu, Handoko (2003:195) mendefinisikan koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Kebutuhan akan koordinasi
Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi seperti diungkapkan oleh James D. Thompson, yaitu:
1.      Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence), bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2.      Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece), di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
3.      Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.


Masalah-masalah pencapaian koordinasi yang efektif
Peningkatan spesialisasi akan menaikkan kebutuhan akan koordinasi. Tetapi semakin besar derajat spesialisasi, semakin sulit bagi manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan khusus dari satuan-satuan yang berbeda. Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch mengungkapkan 4 (empat) tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu:
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik.
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek.
Biasanya bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
3. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain
4. Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.
Mekanisme-mekanisme Pengkoordinasian Dasar
Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, aturan dan prosedur, serta rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
Meningkatkan koordinasi potensial

Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan-hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa hubungan lateral: kontak langsung, peranan penghubung, panitia dan satuan tugas, pengintegrasian peranan, peranan penghubung manajerial, serta organisasi matriks.
Sifat-Sifat Koordinasi
            Menurut Hasibuan (2007:87) terdapat 3 (tiga) sifat koordinasi, yaitu:
1. Koordinasi adalah dinamis bukan statis.
2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator (manajer) dalam rangka mencapai sasaran.
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.
            Asas koordinasi adalah asas skala (hirarki) artinya koordinasi itu dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggungjawab yang disesuaikan dengan jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama lain. Tegasnya, asas hirarki ini bahwa setiap atasan (koordinator) harus mengkoordinasikan bawahan langsungnya.
Syarat-Syarat Koordinasi
            Menurut Hasibuan (2007:88) terdapat 4 (empat) syarat koordinasi, yaitu:
1. Sense of cooperation (perasaan untuk bekerjasama), ini harus dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
2. Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba untuk mencapai kemajuan.
3. Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai, umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.
            Koordinasi adalah suatu istilah yang mengandung pengertian koperasi (cooperation), sebab tanpa adanya koperasi tidak mungkin dapat dilakukan. Mc. Farland (Handayaningrat, 1985:90) mendefinisikan koperasi merupakan kehendak dari individu-individu untuk menolong satu sama lain.
            Namun antara koordinasi dan koperasi berbeda. Menurut Handayaningrat (1985:90) pada koperasi terdapat unsur kesukarelaan atau sifat suka rela (voluntary attitude) dari orang-orang di dalam organisasi. Sedangkan koordinasi tidak terdapat unsur kerjasama secara suka rela, tetapi bersifat kewajiban (compulsory).
Ciri-Ciri Koordinasi
Menurut Handayaningrat (1985:89-90) koordinasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bahwa tanggung jawab koordinasi adalah terletak pada pimpinan.
2. Adanya proses (continues process). Karena koordinasi adalah pekerjaan pimpinan yang bersifat berkesinambungan dan harus dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
3. Pengaturan secara teratur usaha kelompok. Oleh karena koordinasi adalah konsep yang ditetapkan di dalam kelompok, bukan terhadap usaha individu,  maka sejumlah individu yang bekerjasama, di mana dengan koordinasi menghasilkan suatu usaha kelompok yang sangat penting untuk mencapai efisiensi dalam melaksanakan kegiatan organisasi.
4. Konsep kesatuan tindakan. Hal ini adalah merupakan inti dari koordinasi.
5. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama, kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan sebagai kelompok di mana mereka bekerja.

Ø  RENTANG MANAJEMEN
Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span of authority, span of attention atau span of supervition.
Ada dua alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manejemen mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit tentang manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingaktan manajemen semakin sedikit.
Penentuan rentang yang tepat
         Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
         Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.
Pendekatan Graicunas
         Dalam memilih suatu rentangan, manajer harus mempertimbangkan tidak hanya hubungan satu dengan satu secara langsung dengan bawahan yang diawasi tetapi juga hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok dua atau lebih.
         Rumus:                  R=n{2(n-1)+(n-1)}
dalam hal ini:
* R: jumlah hubungan
* N: jumlah bawahan
Pilihan dalam meningkatkan jumlah karyawan
         Rentang manajemen naik
         Hirarki tingkatan manajemen naik
         Kombinasi keduanya
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
         Kesamaan fungsi-fungsi
         Kedekatan geografis
         Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
         Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
         Bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas




http://pou-pout.blogspot.com/2010/05/koordinasi-dan-rentang-manajemen.html

Minggu, 31 Oktober 2010

BAAK ONLINE

BAAK Online Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma merupakan universitas yang berbasis teknologi komputer. Universitas Gunadarma juga banyak memberikan layanan yang bersifat Online, diantaranya adalah : BAAK online, studentsite, UG Open Courseware, Virtual Class, UG Wartawarga, UG Community, dll. Fungsi dari layanan Online itu adalah untuk memudahkan mahasiswa/i mendapatkan informasi tentang aktivitas kemahasiswaannya di Universitas Gunadarma. Dan disini saya akan menjelaskan sedikit tentang Profil BAAK Online, serta menganalisis fitur-fitur dari BAAK Online.

Berikut sedikit penjelasan tentang Profil BAAK Online :

BAAK Online Universitas Gunadarma (http://baak.gunadarma.ac.id) adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Universitas Gunadarma dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
  1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra).
  2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal.
  3. Bagian Koordinasi Perkuliahan : Sub bagian jadwal kuliah, Sub bagian koordinasi mata kuliah dan penasihat akademik, sub bagian penghubung dan pendamping dosen.
  4. Bagian monitoring kuliah : Sub bagian monitoring kehadiran dosen, dan Sub bagian monitoring keharidan mahasiswa.

Berikut ini merupakan fitur-fitur yang terdapat di BAAK Online :
FAQ (UGPEDIA) –> Merupakan suatu wadah sumbangsih bagi civitas akademika khususnya dan bagi masyarakat umumnya, disini anda dapat mencari dan memberi arah informasi yang berkaitan dengan Universitas Gunadarma, mulai dari pendaftaran, perkuliahan, alumni, prosedur-prosedur, fasilitas serta hal-hal yang berhubungan dengan istilah yang sering ditemui di lingkup pendidikan universitas.
Situs SAP (Satuan Acara Perkuliahan) –> Ialah yang berisi pembagian materi suatu matakuliah tiap kali kuliah (setiap pertemuan). SAP berisi rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah dan berikut tujuan belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar. Yang dimaksud tujuan belajar ialah apa yang minimal dikuasai mahasiswa setelah mendapat materi perkuliahan.
Situs Jurusan –> Di menu layanan ini mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang jurusan yang diambilnya. Karena di menu layanan ini terdapat pengenalan jurusan, kegiatan & berita, layanan jurusan, pengajaran, dosen, dll.
Kalender Akademik –> Disini mahasiswa dapat mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan yang akan diadakan dalam setiap tahun ajarannya.
Jadwal Akademik –> Universitas Gunadarma ternyata juga menyediakan fitur jadwal akademik di BAAK Online ini, benar-benar asik kan! Jadi untuk para mahasiswa/i yang lupa dengan jadwalnya tidak perlu repot-repot untuk melihat di mading kampus, karena sudah ada menu layanannya di BAAK Online ini (jadi lebih praktis kan). Di jadwal akademik ini mahasiswa/i dapat melihat jadwal perkuliahan, jadwal UAS ATA, ujian utama ATA, jadwal Daftar Ulang, dan jadwal pengisian KRS.
Info Mahasiswa –> Mahasiswa juga dapat mengetahui tentang infonya masing-masing (Nopend, NPM dan Jurusan) di menu layanan ini, mahasiswa dapat mencari informasinya dengan hanya menuliskan nama atau kelasnya.
Daftar Kelas Baru –> Di fitur ini juga hampir sama dengan info mahasiswa. Hanya tinggal menuliskan Nama, NPM, atau Kelas, mahasiswa akan dapat mengetahui Kelas Baru untuk menjalankan kegiatan kuliahnya.
Buku Pedoman –> adalah fitur yang didalamnya terdapat beberapa file yang berformat (.pdf) untuk dapat dibaca oleh pengunjung/ mahasiswa. Didalam menu layanan Buku Pedoman ini terdapat beberapa file, diantaranya : BUKU PEDOMAN TATA KRAMA DOSEN, BUKU PEDOMAN TATA KRAMA MAHASISWA, BUKU PEDOMAN KEMAJUAN BELAJAR, dll.
News –> di fitur ini terdapat semua berita terbaru yang diterbitkan oleh Universitas Gunadarma.
Info Pelayanan –> di menu layanan ini terdapat 2 sub domain, yaitu Perkuliahan dan Ujian, serta Administrasi Akademik. Di menu Perkuliahan dan Ujian mahasiswa dapat mengetahui tentang  jadwal ujian, jadwal kuliah, pengurusan ujian bentrok, formulir rencana studi, dll (dicantumkan juga syarat-syarat dan info jadwal kuliah/ jadwal ujian). Sedangkan di menu Administrasi Akademik mahasiswa dapat mengetahui prosedur dan syarat-syarat dalam Daftar ulang, Pengecekan Nilai, Pindah Waktu Kuliah, Pindah Jurusan, dll.
Kontak Kami –> adalah menu layanan untuk melaporkan jika ada kesalahan data atau data yang tidak akurat.
Penjelasan diatas mengenai fitur-fitur dari BAAK Online, sekiranya sudah mewakili kelebihan dari BAAK Online. Selain memiliki fitur dan kelebihan, pasti memiliki kekurangan juga dong pastinya :P . Menurut saya kekurangan dari BAAK Online itu hanya ada satu, yaitu :
  • Terkadang sulit untuk mengaksesnya. Apa mungkin karena banyaknya mahasiswa/i yang ingin mengaksesnya juga, atau karena memang webnya sedang down, dan bisa juga sedang dilakukan maintenance.
Mungkin itu saja yang bisa saya jelaskan tentang fitur-fitur, serta kelebihan dan kekurangan dari BAAK Online. Pada intinyaaa, BAAK Online itu sangat-sangat bermanfaat untuk mahasiswa/i. Karena sajian dari fitur-fitur yang ada didalamnya sangat memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi. Dan untuk kekurangan yang ada di BAAK Online ini, semoga saja Universitas Gunadarma dapat memperbaikinya supaya menjadi yang lebih baik lagi. Terima Kasih :) sumber :google.com

Sabtu, 30 Oktober 2010

KEKAYAAN BUDAYA INDONESIA

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.[1] [http://http://redu4nebarkaoi.com/author/redu4nebarkaoi/ Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

KEKAYAAN BUDAYA INDONESIA
Indonesia memiliki sejuta pesona. Bahkan pengamat dari luar pun mengakui hal tersebut. Dari dulu pun keberadaan Indonesia telah diketahui dalam sejarah peradaban dunia. Berikut keunikan yang terdapat di berbagai pulau-pulau besar di nusantara.

1 . SUMATERA – INDONESIAN GOLD ISLAND – ( Pulau Emas Indonesia )
Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua – daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.
Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir.

2 . JAWA – INDONESIAN RICE ISLAND – ( Pulau Beras Indonesia )
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. “Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,” demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini.”
Pulau Jawa dikatakan sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa. Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.

3 . KEP. SUNDA KECIL – INDONESIAN TOURIST ISLAND – (Pulau Wisata Indonesia)
Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.
Daerah Kepulauan Sunda kecil ini dikenal sebagai daerah wisata karena keindahan alamnya yang menakjubkan. Sejak dulu telah ada yang berwisata ke daerah ini. Bali di Eropa dikenal juga sebagai the Island of God.

4 . KALIMANTAN – INDONESIA ENERGY BARN ISLAND – ( Pulau Lumbung Energi )
Kini Pulau Kalimantan merupakan salah satu lumbung sumberdaya alam di Indonesia memiliki beberapa sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber energi, diantaranya adalah batubara, minyak, gas dan geothermal. Hutan Kalimantan mengandung gambut yang dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit listrik maupun pemanas sebagai pengganti batu bara. Yang luar biasa ternyata Kalimantan memiliki banyak cadangan uranium yang bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Disamping itu Kalimantan juga memiliki potensi lain yakni sebagai penyedia sumber energi botani atau terbaharui. Sumber energi botani atau bioenergi ini adalah dari CPO sawit.

5 . SULAWESI – INDONESIAN IRON ISLAND – ( Pulau Besi Indonesia )
Nama Sulawesi konon berasal dari kata ‘Sula’ yang berarti pulau dan ‘besi’. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil besi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel. Di sulawesi pernah berdiri Kerajaan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Wilayah Luwu merupakan penghasil besi. Bessi Luwu atau senjata Luwu (keris atau kawali) sangat terkenal akan keampuhannya, bukan saja di Sulawesi tetapi juga di luar Sulawesi. Menurut catatan yang ada, sejak abad XIV Luwu telah dikenal sebagai tempat peleburan besi.
Sampai saat ini Sulawesi sangat kaya akan bahan tambang.

6 . MALUKU – INDONESIAN SPICE ISLAND – ( Pulau rempah Indonesia )
Pada masa lalu wilayah Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti cengkeh dan pala. Cengkeh adalah rempah-rempah purbakala yang telah dikenal dan digunakan ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya sendiri merupakan tanaman asli kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.
Sesungguhnya yang dicari Christoper Columbus ke arah barat adalah jalan menuju Kepulauan Maluku, ‘The Island of Spices’ (Pulau Rempah-rempah), meskipun pada akhirnya Ia justru menemukan benua baru bernama Amerika. Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku

7 . PAPUA – INDONESIAN PARADISE ISLAND – ( Pulau Surga Indonesia )
Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia. Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan “dunia yang hilang”,dan “Taman Firdaus di bumi”, dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah.
Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.

sumber :
wikipedia.org
Harmanza’s Weblog

S-W-O-T DI BISNIS USAHA KECIL

Kiat Sukses Bisnis Usaha Kecil

Salah satu hal yang membuat suatu bisnis Usaha kecil maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Salah satu kiat sukses bisnis berada pada perencanaan usaha yang didasarkan pada analisa terhadap beberapa faktor yang akan berpengaruh pada kelangsungan usaha bisnis yang dijalani. Analisa bisnis ini memegang peranan yang cukup penting bagi usaha kecil. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis usaha kecil, faktor tersebut berasal dari internal usaha kecil dan berasal dari eksternal bisnis. Salah satu pendekatan analisa yang biasa dipergunakan dalam perencanan dan evaluasi suatu usaha termasuk bisnis usaha kecil adalah analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oportunity, Threats). Dengan menggunakan analisa SWOT faktor eksternal dan internal sebuah bisnis bisa diidentifikasi dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis.

Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah bisnis atau usaha. Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk menaiki tangga kesuksesan , jika direncanakan dengan matang melalui beberapa analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha.
Sebelum memutuskan untuk membangun bisnis usaha kecil anda, ada baiknya dipertimbangkan beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar bisnis dan juga sisi internal diri kita. Dengan pendekatan analisa swot ini akan cukup membantu menentukan langkah bisnis selanjutnya. Kiat sukses bisnis dengan melakukan analisa bisnis dengan pendekatan Swot ini cukup membantu suksesnya sebuah bisnis. Analisis ini telah banyak digunakan dan teruji dalam berbagai bidang bisnis.

Diagram Analisa SWOT
Analisis SWOT terlebih dahulu harus dimulai dengan mendefinisikan apa yang dikehendaki atau tujuan akhir suatu usaha bisnis. Analisis SWOT dapat dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan perencanaan strategis suatu usaha bisnis UKM, didasarkan pada faktor-faktor kekuatan kita, kelemahan kita,peluang yang ada di luar dan seberapa besar kekuatan pesaing. Dengan mempertimbangkan beberapa hal berdasarkan analisa SWOT dapat ditentukan dan diprediksikan perkembangan usaha bisnis. Jika tujuan tidak tercapai harus ditentukan tujuan lain yang lebih rasional atau proses diulang kembali.
Dalam kelangsungan usaha bisnis , ada dua hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Pertama Faktor Internal dan Kedua Faktor eksternal. Analisa SWOT dipergunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang penting dalam mencapai tujuan. Faktor Internal ; kekuatan dan kelemahan internal organisasi bisnis . Faktor eksternal ; ancaman dan peluang yang ada pada lingkungan eksternal organisasi bisnis.
Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang kita miliki, segera melakukan antisipasi agar kelemahan tersebut tidak menimbulkan kegagalan suatu usaha. Setelah dianalisa kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh bisnis kita, sedapat mungkin kita segera mengambil langkah-langkah untuk menanggulangi kelemahan tersebut. Contoh sederhana, jika kelemahan kita adalah pada faktor produksi yang lamban karena alat produksi yang sudah cukup udzur tentu harus diatasai dengan mengganti alat produksi yang lebih baru. Atau melakukan modifikasi alat yang lebih efisien dan efektif.
Kekuatan yang kita miliki adalah potensi yang perlu ditonjolkan dan dijadikan modal mencapai keberhasilan. Misalnya kita memiliki produk yang memiliki kualitas di atas rata-rata produk sejenis, ini bisa dipergunakan sebagai bahan dalam pendekatan promosi. Peluang sama halnya dengan Kekuatan merupakan hal positif dari sisi luar yang perlu ditangkap dan dijadikan landasan untuk menjalankan roda bisnis. Salah satu contoh, misalkan ada peluang pasar permintaan terhadap suatu produk sangat besar. Ini adalah peluang yang perlu segera ditangkap untuk dijadikan ladang bisnis kita.
Banyaknya peluang suatu usaha sudah pasti akan diikuti dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam bisnis yang sama. Hal ini memunculkan ancaman bagi usaha kita. Ancaman pesaing semacam ini perlu diantisipasi dengan beberapa langkah. Misalnya dengan meningkatkan mutu produk, variasi produk atau metode pemasaran yang lebih baik. Sedapat mungkin kita meminimalkan kelemahan dan ancaman tetapi memperkuat kekuatan dan potensi.
Pendekatan analisis SWOT membantu kita mengetahui potensi diri kita , kekuatan, kelemahan sekaligus peluang dan ancaman yang ada di sekeliling bisnis kita. Dengan begitu kita bisa melakukan rencana strategis terhadap bisnis kita. Melakukan analisis SWOT merupakan salah satu Kiat Sukses Bisnis yang bisa ditempuh.(Galeriukm)

Sumber : Jul 23rd, 2010 | By galeriukm | Category: Artikel

Jumat, 24 September 2010

pencemaran lingkungan

Pencemaran Lingkungan
Motivasi

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. 
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

Sumber Pencemar

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfa
Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. 
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Langkah Penyelesaian
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). 
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya. 
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.

tanggung jawab sosial manajemen pada sebuah perusahaan

PENDAHULUAN
Masalah yang akan dibahas di sini dalam literatur etika bisnis di Amerika Serikat dikenal sebagai corporate social responsibility atau social responsibility of corporations. Corporation atau korporasi, sebagaimana sudah dipakai dalam bahasa Indonesia, langsung dimengerti sebagai perusahaan, khususnya perusahaan besar. Tetapi sebenarnya artinya adalah lebih luas, yakni badan hu-kum. “Korporasi” berasal dari bahasa Latin (corpus/corpora = badan) dan se-betulnya berarti “yang dijadikan suatu badan” (bandingkan: incorporated). Jika kita menelusuri perkembangan istilah ini, pada mulanya “korporasi” justru tidak menunjukkan organisasi yang mencari untung. Istilah yang berasal dari hukum Kekaisaran Roma ini, pada zaman pra-modern di Eropa masih secara eksklusif dipakai untuk menunjukkan badan hukum yang didirikan demi kepenungan umum. Hal yang sama pada mulanya berlaku juga di Amerika Serikat.(1) Bahwa kini korporasi secara spontan dimengerti sebagai perusahaan, merupakan salah saru di antara sekian banyak bukti lain yang menunjukkan betapa pentingnya peranan bisnis dalam masyarakat kita.

PEMBAHASAN
1.Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial perusahaan memfokuskan pada apa yang dilakukan organisasi yang mempengaruhi masyarakat di tempat organisasi berada. Sedangkan etika adalah seperangkat prinsip-prinsip moral / nilai-nilai yang menegaskan benar dan salah bagi seseorang/suatu kelompok. Perilaku etis mengikuti prinsip benar dan salah yang dapat diterima.
1.Tanggung jawab legal dan tanggung jawab moral perusahaan
Perusahaan mempunyai tanggung jawab legal, karena sebagaibadan hukum ia memiliki status legal. Karena merupakan badan hukum, perusahaan mempunyai banyak hak dan kewajiban legal yang dimiliki juga oleh manusia perorangan dewasa, seperti menuntut di pengadilan, dituntut di pengadilan, mempunyai milik mengadakan kontrak, dan lain-lain; Seperti subyek hukum yang biasa (manusia perorangan), perusahaan pun harus menaati peraturan hukum dan harus memenuhi hukumannya, bila terjadi pelanggaran.
1.Pandangan Milton Friedman tentang tanggung jawab sosial perusahaaan.
Yang dimaksudkan disini dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab moral perusahaan tentu bisa diarahkan kepada dirinya sendiri, kepada para karyawan, kepada perusahaan lain, dan seterusnya. Jika Kita berbicara tentang tanggung jawab sosial, yang disoroti adalah tanggung jawab moral terhadap masyarakat di mana perusahaan menjalaakan kegiatannya, entah masyarakat dalam arti sempit seperti lingkungan di sekitar sebuah pabrik atau masyarakat luas.
1.Apakah Tanggung Jawab Sosial Itu?
Tangung jawab sosial adalah kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
Yang perlu diperhatikan dalam Tanggung jawab sosial adalah :
1.Kepada siapa organisasi bertanggung jawab sosial
2.Untuk apa organisasi bertanggung jawab sosial
3.Bagaimana organisasi dapat memilih untuk menanggapi tuntutan masyarakat akan tanggung jawab sosial.
4.Apakah tanggung jawab sosial akan meruhikan atau membantu kinerja ekonomi suatu organisasi.
1.Kepada Siapa Organisasi Bertanggung Jawab Sosial
Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertaggung jawab sosial; model pemegang saham dan model pihak yang berkepentingan. Pandangan ini disebut model pemegang saham, menyebutkan bahwa satu-satunya tanggung jawab sosial yang dimiliki dunia usaha adalah memaksimalkan keuntungannya. Dengan memaksimalkan keuntungan, perusahaan memaksimalkan kekayaan dan kepuasan pemegang saham.
Model pihak yang berkepentingan, tanggung jawab sosial manajemen yang terpenting adalah kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), yang dicapai dengan cara memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang saham). Pihak yang berkepentingan adalah orang atau kelompok dengan kepentingan yang sah dalam perusahaan. Karena pihak berkepentingan memiliki minat dan dipengaruhi oleh tingakan organisasi, maka mereka memiliki suatu “taruhan” dalam tindakan tersebut. Akibatnya kelompok yang berkepentingan akan mencoba untuk mempengaruhi perusahaan agar bertindak menurut keinginan mereka.
Beberapa stakeholder lebih penting dari yang lainnya bagi kelangsungan hidup perusahaan. Stakeholder primer adalah kelompok-kelompok seperti pemefang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat sekitar, dimana organisasi bergantung untuk kelanjutan hidup jangka panjang.
Model Stakeholder dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Stakeholder sekunder adalah media dan kelompok khusus yang berkepentingan, yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan.
1.Untuk Apa Organisasi Bertanggung jawab Sosial
Jika organisasi harus bertanggung jawab sosial kepada staker holder, maka apakah mereka bertanggung jawab sosial?
1.Tanggung jawab ekonomi
Harapan bahwa perusahaan akan menghasilkan keuntungan dengan memproduksi barang atau jasa yang bernilai.
1.Tanggung Jawab hukum
Harapan bahwa perusahaan akan mematuhi hukum dan peraturan masyarakat.
Misalnya, dibawah Undang-undang Udara Bersih 1990, aroma roti yang baru dipanggang sekarang tidak diperbolehkan. Sebenarnya bukan aromanya yang tidak diizinkan. Tetapi gas etanol yang disebarkan ketika roti sedang dipanggang. Etanol sendiri tidak beracunm namun menyebabkan polusi karena gas etanol mendorong terbentuknya senyawan atmosfir ozone yang berbahaya.
Tanggung Jawab Sosial Keseluruhan
1.Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab etika adalah harapan masyarakat bahwa organisasi tidak akan melanggar prinsip-prinsip benar dan salah yang telah diterima ketika menjalankan usaha.
1.Tanggung Jawab Kebijaksanaan
Tanggung jawab kebijaksanaan membahas peran sosial yang dimainkan perusahaan dalam masyarakat diluar dari tanggung jawab ekonomi, hukum dan etika.
Tanggung jawab kebijaksanaan adalah kesukarelaan. Perusahaan tidak dipandang tidak etis walaupun tidak melakukannya. Namun sekarang, stakeholder mengharapkan perusahaan dapat berbuat lebih banyak lagi untuk memenuhi tanggung jawab kebijaksanaannya.
1.Tanggapan atas Tuntutan akan Tanggung Jawab Sosial
1.Kepekaan Sosial
Strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk menanggapi harapan stakeholder dalam hak ekonomi, hukum, etika atau kebijaksanaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial.
1.Strategi Reaktif
Strategi kepekaan sosial dimana perusahaan memilih untuk berbuat kurang dari apa yang diharapkan masyarakat dan mengabaikan tanggung jawab atas masalah.
1.Strategi Defisit
Strategi kepekaan sosial dimana perusahaan memilih untuk mengakui tanggung jawabnya atas suatu masalah tetapi melakukan usaha terkecil untuk memenuhi harapan masyarakat.
1.Strategi Akomodatif
Strategi Kepekaan Sosial dimana perusahaan memilih untuk menerima tanggung jawab atas masalah dan melakukan semua yang diharapkan masyarakat untuk memecahkan persoalan
1.Strategi Proaktif
Strategi kepekaan sosial dimana perusahaan akan mengantisipasi tanggung jawab atas masalah sebelum terjadinya dan akan berusaha lebih dari apa yang diharapkan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan.
Kepekaan Sosial
1.Tanggung Jawab Sosial dan Kinerja Ekonomi
Bisnis selalu memiliki dua tanggung jawab ini: tanggung jawab ekonomis dan tanggung jawab sosial. Tetapi langsung perlu dicatat bagwa hal itu hanya berlaku untuk sektor swasta. Dalam perusahaan negara atau Badan Usaha Milij Begara (BUMN) dua macam tanggung jawab ini tidak dapat dipisahkan. Sering terjadi, sebuah perusahaan negara merugi bertahun-tahun lamanya, tetapi kegiatannya dibiarkan berlangsung terus, karena suatu alasan non-ekonomis, misalnya karena perusahaan itu dinilai penting untuk kesempatan kerja di suatu daerah. Di banyak negara, perusahaan transportasi kereta api mengalami kerugian, secara menyeluruh atau di trayek-trayek tertentu, tetapi hal itu tidak menjadi alasan untuk menutup perusahaan itu. Pertimbangan di belakangnya adalah kepentingan umum. Adanya transportasi kereta api dianggap begitu penting untuk masyarakat umum, sehingga jasa ini harus tersedia terus, walaupun dari segi ekonomis tidak menguntungkan. Kalau perusahaan negara defisit terus, tidak perlu ia bangkrut, karena selalu ada kas negara untuk membantu. Pemerintah dapat mengambil keputusan untuk melengkapi defisit dari kas negara, karena dianggap perlu demi kepentingan masyatakat luas.
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawabnya terhadap masyarakat diluar tanggung jawab ekonomis. Kita memaksudkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara: positif atau negatif.
1.Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa kepentingan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya.
Contohnya adalah menyelenggarakan pelatihan ketrampilan uhtuk penganggur atau mendirikan panti asuhan untuk anak-anak yatim piatu. Jika perusahaan melibatkan diri dalam kegiatan serupa itu, ia hanya mengeluarkan dana dan tidak mendapat sesuatu kembali. Tujuannya semata-mata sosial dan sama sekali tidak ada maksud ekonomis.
1.Secara negatif, perusahaan bisa menahan diri untuk tidak melakiikan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis, tetapi akan merugikan masyarakat atau sebagian masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis, tapi perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya.
Misalnya, membuang limbah industri itu di tempat lain akan meminta biaya transportasi yang besar. Membangun instalasi pengolah limbah hingga menjadi cairan yang tidak berbahaya, akan meminta biaya lebih besar lagi. Dari segi ekonmis jalan keluar yang paling efektif adalah membuang limbah ke dalam sungai. Setiap cara lain akan memberatkan pengeluaran bagi perusahaan, sehingga mengurangi keuntungan. Hanya saja, membuang limbah dalam sungai akan merugikan banyak pihak lain. Masyarakat disekitar pabrik tidak lagi bisa memanfaatkan air sungai untuk keperluan rumah tangga, seperti mandi atau cuci pakaian. Para petani tidak lagi bisa memakai air untuk irigasi sawah. Ikan dalam sungai akan mati semua dan seluruh ekosistemnya terganggu. Untuk pabrik kertas itu membuang limbah dalam sungai adalah cara kerja yang paling ekonomis, tetapi sungai itu bukanlah milik perusahaan saja. Banyak pihak lain terkena karena ulah pabrik kertas itu.

PENUTUP
Etika dan tanggung jawab social merupakan topik hangat bagi para manajer. Bidang perilaku etika menyinggung nilai-nilai benar dan salah. Keputusan etika dan perilaku biasanya dibimbing oleh sebuah system nilai. Empat pendekatan berdasarkan nilai yang berfungsi sebagai kriteria bagi pembuatan keputusan etika adalah manfaat, individualism, hak moral dan keadilan. Bagi seorang manajer individu, kemampuan untuk pilihan etis yang benar akan tergantung pada karakteristik individu dan organisasi. Suatu karakteristik individu yang penting adalah tingkat penyeimbangan moral. Budaya perusahaan adalah karakteristik organisasi yang mempengaruhi perilaku etika.


sumber :
Williams, Chuck.2001 , Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta : Kanisius

evolusi teori manajemen


SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG MANAJEMEN

Pembahasan dan pemahaman perkembangan teori-teori manajemen sangat diperlukan guna memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. Tiga pandangan utama tentang manajemen dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan-pendekatan sebagai berikut :



  • Pendekatan Klasik (The Classical Approaches), yang dikenal sebagai aliran manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik/prinsip-prinsip administratif (administrative principles) serta organisasi birokrasi (bureaucratic organization) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan prinsip-prinsip universal untuk berbagai situasi manajemen.



  • Pendekatan Sumber Daya Manusia (The Human Resources Approaches), yang dikenal juga sebagai aliran perilaku, yaitu pendekatan pada studi manajemen tentang kebutuhan manusia, kerja kelompok serta peranan faktor-faktor sosial di tempat kerja.



  • Pendekatan Kuantitatif atau pendekatan Ilmu Manajemen. (The Quantitative or Management Science Approaches) yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah.



  • Pendekatan Modern (Modern Approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan pandangan sistem dan pemikiran kontingensi berdasarkan komitmen terhadap mutu dan kinerja yang tinggi.
      Pendekatan Manajemen Klasik

Aliran Klasik, terdiri dari :

  1. Manajemen Ilmiah.
Tokoh utama aliran ini adalah Frederick Winslow Taylor yang menulis buku “Scientific Management”. Taylor memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen dan mengembangkan teknik-teknik untuk mencapai efisiensi.

Empat prinsip dasar manjemen ilmiah, yaitu :

  1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar metode yang paling baik
    untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.

  2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas suatu tugas sesuai dengan kemampuannya.

  3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah karyawan.

  4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan karyawan.

Teknik-teknik pencapaian efisiensi yang dikembangkan untuk melaksanakan prinsip prinsip tersebut adalah studi gerak dan waktu, pengawasan fungsional, sistem upah perpotong differensial, kartu intruksi, pembelian dengan spesifikasi dan standardisasi pekerjaan, peralatan dan tenaga kerja.


  1. Prinsip-Prinsip Administratif (Teori Organisasi Klasik).
Tokoh utama aliran ini adalah Henry Fayol, industrialis Perancis yang menulis buku “Administration Industriele et Generale”. mengemukakan lima unsur manajemen POACC (fungsionalisme Fayol).
Fayol membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang saling bergantung, yaitu :

  1. Teknik, produksi dan manufakturing produk.

  2. Komersial, pembelian bahan baku dan penjualan produk.

  3. Keuangan, perolehan dan penggunaan modal.

  4. Keamanan, melindungi para karyawan dan kekayaan perusahaan.

  5. Akuntansi, pelaporan dan pencatatan keuangan.

  6. Manajerial, penerapan fungsi POACC.
Empat belas prinsip manajemen Fayol yaitu :

  1. Pembagian kerja, spesialisasi meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.

  2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.

  3. Disiplin, respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi.

  4. Kesatuan perintah, setiap karyawan hanya menerima intruksi tentang kegiatan tertentu dari seorang atasan.

  5. Kesatuan pengarahan, operasi-operasi organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana.

  6. Meletakan kepentingan perorangan di bawah kepentingan umum.

  7. Balas jasa, kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil bagi karyawan dan pemilik.

  8. Sentralisasi, ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi (pengambilan keputusan terspusat) dan desentralisasi (memberikan peranan dalam pembuatan keputusan kepada karyawan).

  9. Rantai skalar, garis perintah dan wewenang yang jelas.

  10. Order, kebutuhan sumber daya harus ada pada waktu dan tempat yang tepat.

  11. Keadilan, harus ada persamaan perlakuan dalam organisasi.

  12. Kestabilan staff, tingkat perputaran karyawan yang tinggi tidak baik untuk perkembangan perusahaan.

  13. Inisiatif, adanya kebebasan karyawan menjalankan pekerjaan sesuai rencana.

  14. Semangat korps, kesatuan adalah kekuatan, menekankan mendorong komunikasi lisan bila memungkinkan.

Mary Parker Follet memberikan pandangan terhadap prinsip-prinsip administratif dalam bukunya “Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary Parker Follet” sebagai berikut:

  • Tugas manajer adalah membantu karyawan untuk saling bekerja sama mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi.

  • Rasa memiliki terhadap perusahaan menciptakan rasa tanggung jawab kolektif.

  • Permasalahan dalam bisnis melibatkan banyak faktor yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan hubungan antar faktor

  • Pemberian pelayanan dan keuntungan perusahaan harus dikaitkan dengan kesejahteraan masyarakat.


  1. Teori organisasi birokratis yang dikemukakan Max Weber menyatakan tentang konsep birokrasi yaitu: sebuah bentuk organisasi yang ideal dengan tujuan yang rasional serta sangat efisien yang didasarkan atas prinsip-prinsip yang masuk akal, teratur serta wewenang formal.

Beberapa karakteristik konsep birokrasi Weber, yaitu :

  1. Pembagian tugas yang jelas, pekerjaan ditentukan secara jelas menjadikan karyawan lebih terampil terhadap pekerjaan itu.

  2. Hirarki wewenang yang jelas, posisi wewenang dan tanggung jawab ditentukan dengan jelas, setiap posisi melaporkan pada posisi lain yang lebih tinggi.

  3. Aturan dan prosedur formal, petunjuk tertulis yang mengatur setiap perilaku dan keputusan dibuat secara formal.

  4. Impersonal, aturan dan prosedur diterapkan secara menyeluruh, tidak ada yang mendapat perlakuan khusus.

  5. Jenjang karier didasarkan atas kualitas, karyawan dipilih dan dipromosikan berdasarkan kemampuan dan kinerja, manajer harus karyawan yang professional.
      Pendekatan Sumber Daya Manusia/Perilaku Manusia
Aliran ini muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Aliran ini berusaha melengkapi dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Tokoh yang terkenal adalah Elton Mayo, melalui percobaan yang dilakukan di pabrik Hawthorne terhadap kondisi kerja sekelompok karyawan, Mayo menemukan bahwa hubungan manusiawi diantara anggota terpilih maupun dengan peneliti (pengawas) lebih penting dalam menentukan produktivitas, perhatian khusus dari manajemen puncak mendorong peningkatan motivasi mereka, daripada perubahan variabel seperti upah, jam kerja atau periode istirahat. Penomena ini dikenal sebagai “Hawthorne Effect

Pandangan studi Hawthorne Effect memunculkan bidang studi perilaku organisasi yaitu studi tentang individu dan kelompok dalam organisasi diantaranya muncul teori kebutuhan manusia oleh Abraham Maslow.
Teori tersebut berdasarkan atas dua prinsip, pertama prinsip deficit, kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti menjadi motivator dalam perilaku, kedua prinsip berurutan, kelima kebutuhan tersebut berurutan seperti suatu hirarki, suatu kebutuhan disetiap tingkatan akan muncul jika kebutuhan ditingkat yang lebih rendah sudah terpenuhi.

Douglas McGregor memberikan pandangan berdasarkan studi Hawthorne dan Maslow, yaitu teori X dan teoriY tentang sifat manusia ditempat kerja.

Teori X berasumsi bahwa karyawan :

  • Tidak suka bekerja

  • Tidak mempunyai ambisi

  • Tidak bertanggung jawab

  • Enggan untuk berubah

  • Lebih suka dipimpin daripada memimpin

Teori Y berasumsi bahwa karyawan :

  • Suka bekerja

  • Mampu mengendalikan diri

  • Menyukai tanggung jawab

  • Penuh imajinasi dan kreasi

  • Mampu mengarahkan diri sendiri.

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan.

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kreatif dalam melakukan pekerjaan mereka.

Pendekatan Management Science
Aliran Kuantitatif (Management Science), merupakan ilmu manajemen yang berdasarkan teknik-teknik matematis untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, biasanya digunakan dalam kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya.

Langkah-langkah management science yaitu :

  1. Perumusan masalah.

  2. Penyusunan suatu model matetamis.

  3. Mendapatkan penyelesaian dari model.

  4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.

  5. Penetapan pengawasan hasil-hasil.

  6. Pelaksanaan.

Pendekatan manajemen kuantitatif mencakup karakteristik sebagai berikut :

  • Konsentrasi pada pengambilan keputusan dan dampak akhir bagi tindakan manajemen.

  • Penggunaan criteria ekonomi dalam keputusan (biaya, pendapatan, deviden)

  • Penggunaan model matematis dengan hukum dan rumus yang canggih.

  • Penggunaan kompuer untuk mempercepat proses.

Pendekatan Manajemen Modern
Berkembangnya pendekatan dalam ilmu manajemen menunjukkan bahwa tidak ada satu teori yang dapat diterapkan secara universal dalm segala situasi. Perkembangan teori manajemen terus mengalami penyesuaian seiring tuntutan lingkungan organisasi yang berubah secara dinamis. Sehingga manajer dan organisasi harus menanggapi perbedaan-perbedaan tersebut melalui strategi manajerial memberi kesempatan terhadap perkembangan sejumlah bakat dan kemampuan anggota-anggota organisasi. Landasan utama pendekatan ini ini adalah manajemen sebagai system dan manajemen dengan pendekatan kontingensi.

  1. Pendekatan Sistem (system approach).
Pendekatan sistem dalam manajemen artinya memandang organisasi sebagai suatu satu kesatuan yang menyeluruh, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Pada dasarnya sistem merupakan sub sistem-sub sistem yang saling berhubungan dan saling bergantung.
Manajemen memandang sistem sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Manajemen sistem tertutup mememusatkan pada hubungan-hubungan dan konsistensi internal (kesatuan perintah, rentang kendali, wewenang dan delegasi) sedangkan sistem terbuka mempertimbangkan pengaruh lingkungan, tetapi secara fungsional tidak menghubungkannya dengan konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan.


  1. Pendekatan Kontingensi (contingency approach).
Pendekatan ini memandang bahwa tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana pada situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan manajemen.
Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi dan teknik manajemen yang berbeda , karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. Pendekatan ini memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda pula.



sumber : google.com